SMK WIKRAMA

Wikrama’s Values as basic of character building

Bogor

Wikrama’s Values as basic of character building

Jujur

SMK Wikrama mengedepankan kejujuran dalam segala aspek, baik itu jujur dalam bertindak, pikiran, ataupun bertutur. Jujur dalam bertindak dan bertutur dimulai dari diri sendiri karena melalui diri sendiri awal mula kita bisa memberi tahu orang lain untuk bersikap benar. Jujur merupakan suatu kebiasaan. Jika sikap jujur dijadikan suatu kebiasaan maka akan membuat hidup seseorang lebih teratur dan tidak menjadikan “kesalahan” dalam kondisi terbiarkan.

 

Bersih

Bersih untuk diri sendiri, bersikap jujur merupakan realisasi dari wujud kebersihan untuk diri sendiri. Ketika melihat lingkungan sekitar kotor, siswa/i SMK Wikrama diharapkan untuk saling bekerja sama membersihkan lingkungan sekitar, bukan justru saling menyuruh, melainkan menggandeng yang lain untuk senantiasa mencintai kebersihan. Kebersihan hati juga termasuk didalamnya, sifat-sifat negatif yang membuat seorang insan membuahkan keburukan-keburukan untuk dirinya sendiri dan orang lain sebaiknya dijauhkan. SMK Wikrama sangat mengedepankan hal-hal yang wajib, ibadah sunnah pun tak lupa diutamakan. Shalat 5 waktu, sedekah jariyah, shalat-shalat sunnah, pun banyak hal lainnya yang membuat kereligian setiap siswa/i semakin kuat seiring bertambahnya hari. Seperti halnya jujur, bersih pun harus dijadikan kebiasaan yang tertanam jauh dibenak siswa/i, guru dan seluruh staf SMK Wikrama.

 

Hemat

Apakah kalian pernah melihat tumbuhan hijau tumbuh subur disepanjang lingkungan sekolah? Atau semacam air terjun buatan/air mengalir layaknya sungai-sungai pedesaan diterapkan di lingkungan sekolah? Atau tanaman-tanaman yang biasa ditanam petani-petani di pedesaan dibudidayakan di lingkungan sekolah? SMK Wikrama memiliki itu semua. Jika di sekolah-sekolah lain ruang guru, kepala sekolah, TU, wakasek, kaprog dilengkapi AC sebagai pendingin ruangan, tapi tidak dengan SMK Wikrama, adanya tumbuhan-tumbuhan hijau yang ada di lingkungan sekolah membuat sirkulasi udara disekitar menjadi sejuk, kesejukan alami yang diperoleh dari alam. Dalam satu bulan penggunaan satu AC disetiap ruangan bisa mengeluarkan biaya yang lumayan. Namun karena SMK Wikrama menerapkan sikap “hemat” inilah beberapa inovasi-inovasi lingkungan yang disebutkan di atas mampu teredam dan biaya-biaya tersebut dialihkan untuk kepentingan pengembangan potensi siswa. Hemat yang dicontohkan di atas berlaku juga untuk hal-hal lainnya, hemat dalam penggunaan kertas, hemat dalam menggunakan air, hemat dalam bersikap—seperti pepatah “berbicarah yang baik atau diam!”. Beberapa sampah yang bisa didaur ulang pun dimanfaatkan untuk kemaslahatan bersama, seperti halnya wadah lampu, tempat tisu, wadah spidol/perlengkapan kelas, dll.

 

Berjamaah

Mendengar kata “berjemaah” mindset kita langsung mengarah pada shalat berjamaah. Hal tersebut tidak salah karena shalat berjamaah di SMK Wikrama merupakan “kebutuhan” wajib yang seyogyanya diterapkan oleh siswa/i muslim di sekolah ini. Begitupun dalam hal apapun, berjemaah haruslah menjadi bagian dari kebiasaan di SMK Wikrama. Berjemaah dalam membersihkan lingkungan, berjemaah dalam mengingatkan hal-hal yang salah, juga termasuk berjemaah dalam memberikan senyum. Kalau berjemaah dalam mengerjakan ulangan boleh juga, dong? Untuk satu ini, perlu digarisbawahi, jika berjemaah dalam mempersiapkan diri menghadapi ulangan—dalam arti bekerja kelompok untuk memecahkan soal-soal yang rumit bin ajaib—boleh saja, namun jika berjemaah dalam mencontek itu yang tidak baik, seperti pepatah yang mengatakan, “Berbondong-bondonglah kamu dalam melakukan kebaikan, bukan justru sebaliknya.”

 

Ikhlas Memberi

Tidak ada yang lebih mulia ketika setiap insan dibekali sifat ikhlas dalam kesehariannya. Memberi pertolongan tidak diungkit-ungkit, memberi kebaikan tidak diriyakan kepada orang lain (cukup hanya Allah yang tahu saja, ya), memberi keyakinan diri bahwa membantu orang lain adalah hakikat pahala yang paling besar dimata Allah. Ikhlas ketika di antara kita dihadapkan pada masalah yang berat karena ikhlas akan membuahkan solusi bukan malah membebankan pikiran. Ikhlas memberi juga seyogyanya menjadi kebiasaan untuk siswa/i, staf dan guru-guru di SMK Wikrama.